Selasa, 20 Desember 2016

banyak sekali manfaat dalam qnc jelly gamat teripang emas

Sea Cucumber atau biasa dikenal dengan teripang menjadi salah satu hewan laut kaya manfaat. Tak hanya tinggi protein, teripang juga mengandung kolagen yang baik untuk kesehatan kulit.

Teripang merupakan hewan invertebra Holothuroide yang dapat dikonsumsi. Hewan laut yang kaya protein ini telah lama dikonsumsi manusia dan juga menjadi makanan tradisional di beberapa negara Asia seperti Jepang, China, Indonesia hingga Korea. qnc jelly gamat

Foto: iStock

"Ada sekitar 1.500 spesies teripang di kepulauan Riau. Dan olahan teripang yang biasa disebut sebagai gamat ini menjadi salah satu andalan kepulauan Riau," tutur Riki Rionaldi, M.Si, selaku product Executive dari Worldwide Rhizoma saat ditemui dalam MIHAS 2016 di KLCC, Malaysia pada (01/04).

Ada tujuh jenis teripang yang memiliki nilai ekonomis tinggi yaitu Teripang Pasir (Holothuroidea Scabra), Teripang Hitam (Holoturoidea Edulis), Teripang Coklat (Holothuroidea Marmoreta), Teripang Merah (Holothuroidea Vatiensis), Teripang Koro (Holothuroidea Nobilis), Teripang Nanas (Thelonata Anana) dan Teripang Gamat (Stichopus Varigatus).

Menurut Riki, teripang mengandung faktor regenerasi sel sehingga dapat merangsang regenerasi atau pemulihan sel dan jaringan tubuh manusia yang telah rusak. 

Dalam kondisi kering, kandungan protein teripang bisa mencapai 83 persen. Protein teripang banyak dihasilkan pada dinding tubuhnya serta banyak mengandung asam amino seperti glycin, asam glutamat, asam aspartat, alanin dan arginin. Riki juga menyebutkan bahwa ada sekitar 70 persen dari protein pada dinding tubuh teripang terdiri dari kolagen yang merupakan komponen utama dalam jaringan ikat.

Worldwide Rhizoma dan PT. Indonesia Marine Cosmotech, keduanya sama-sama menggunakan bahan baku yang sama yaitu teripang atau gamat. Perusahaan ini juga mengolah gamat menjadi suplemen kesehatan dan juga kosmetik yang meliputi masker wajah, pembersih muka, serum, shampoo, body scrub, krim hingga spray wajah.

Foto: detikFood

"Bahan baku yang kami gunakan juga sudah halal," tambah Riki. 

Sebelum ada teknologi pengeringan teripang, hewan ini banyak diolah menjadi makanan enak di beberapa negara. Seperti Sea Cucumber Jeon di Korea hingga aneka tumisan sayuran berbumbu dengan potongan teripang di China dan Indonesia.

Jangan Makan Gonggong Untuk Penderita Kolesterol Karena Tinggi Kolesterol

Bagi masyarakat di Batam, Tanjung Pinang, dan sekitarnya, gonggong jadi salah satu menu makanan laut kesukaan. Di warung makan maupun restoran di sekitar wilayah ini pasti dengan mudah menemukan seafood yang bentuknya seperti siput ini.

Gonggong memiliki cangkang putih kekuningan, dagingnya berwarna putih dan kenyal saat digigit. Saat mengonsumsinya dibutuhkan tusuk gigi untuk mempermudah mencongkel isi daging.

Soal harga, di Kecamatan Belakang Padang KotaBatam bisa didapat satu kantong plastik ukuran satu kilogram gonggong mentah seharga Rp 5.000. Jika mau, gratis pun bisa dengan mengambilnya sendiri di sore hari di pantai saat air laut sedang surut. Mengolahnya pun mudah, tinggal direbus di dalam air yang sudah ditambah jahe dan garam untuk mengurangi amis.

BACA JUGA
Kemenkes Kembangkan Makanan Balita Berbahan Ikan dan Rumput Laut
Hasil Laut Melimpah, yang Gemar Makan Ikan Minim
Seberapa Tinggi Kandungan Kolesterol pada Udang?
Perpaduan harga yang murah dan rasa lezat membuat gonggong sering jadi santapan masyarakat Batam serta Tanjung Pinang. Namun ada baiknya tidak terlalu banyak dan sering mengonsumsinya karena tinggi kolesterol.

"Memang gonggong ini tinggi protein serta Omega 3, namun tinggi juga kolesterolnya," kata salah satu Tim Nusantara Sehat lulusan gizi, Jemris Mikael saat berada di Puskesmas Belakang Padang, Jumat (22/4/2016).

Jemris pun menyarankan untuk mengonsumsinya tiga hari sekali saja untuk mencegah kolesterol tubuh tinggi.

Selain menyarankan mengurangi asupan gonggong, Jemris pun rutin mengingatkan masyarakat di wilayah kerjanya untuk mengolah makanan secara lebih sehat.

"Masyarakat di sini senang sekali mengonsumsi makanan yang digoreng menggunakan minyak yang dipakai berulang serta sayur berkuah santan padahal jika dikonsumsi setiap hari tidak sehat," tutur Jemris.

Jemris pun sering menyarankan masyarakat di sekitar untuk mengolah ikan misalnya dengan direbus serta menumis sayuran atau dibuat sayur bening. Lalu mengonsumsi buah dan sayur serta minum dua liter air setiap hari.